🌹 STORY'KU: WOMEN'S HELL BAGIAN 1
[Minggu, 25 Agustus 2024]
[Cerita ini hanyalah fiksi belaka, murni hasil imajinasi dan halu penulis, bila ada kesamaan tempat dan waktu atau karakter itu murni kebetulan saja]
~00.PROLOG~
Neraka wanita seperti sudah benar-benar menjadi momok menakutkan di negri nusantara, banyak beredar kabar tentang wanita-wanita tak biasa berkeliaran di sebuah kota kecil bernama "Bratavia", sepertinya itu bukan gosip belaka sebab nama-nama mereka terpampang nyata di mana-mana, di koran, majalah, televisi, radio lalu bahkan di berbagai media sosial.
Untuk itu mari kita bahas satu-persatu tentang wanita-wanita misterius itu..
#1. Charies Eztya [ Detektif Swasta ]
Detektif Charies, atau dengan nama lengkap Charies Eztya adalah seorang putri tunggal yang di besarkan oleh seorang ayah yang gila kerja membuatnya harus bertarung dengan isi kepalanya sendiri untuk menjaga diri saat ia sendirian di rumah, ibunya adalah seorang penjual bunga sementara ayahnya adalah karyawan tetap di sebuah perusahaan ternama.
Namun ibu charies mengidap penyakit leukimia stadium akhir yang membuatnya harus mendekam di rumah sakit sepanjang sisa umurnya, charies kecil sudah di paksa untuk mandiri di usianya yang baru beranjak sebelas tahun, saat ibunya di rawat ia harus tinggal bersama neneknya dan ia juga harus terbiasa melakukan segalanya sendirian, itu tak masalah untuknya, bagi charies yang terpenting pengobatan ibunya agar ibunya cepat sembuh.
Seminggu sekali ia akan berkunjung ke rumah sakit sentosa untuk merawat ibunya, bergantian dengan ayah dan tantenya, minggu itu ia juga datang namun keadaannya cukup menyakitkan setelah berjuang setahun lebih ibu charies menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit pada saat ulang tahun nya yang genap dua belas tahun, pedih namun tak banyak yang bisa di lakukan charies kecil selain menangis.
Dua tahun setelah kepergian ibunda nya, ayah charies masih terus saja bersedih bahkan ia menjadi orang yang workaholic, atau lebih mudahnya gila dalam melakukan perkejaan, entah apa yang merubahnya sebegitu banyak, jangankan waktu untuk charies menginjakan kakinya di lantai rumah pun tidak, setiap hari melakukan banyak perkerjaan tiap minggu pergi keluar kota.
Hahhh.. tak jarang charies rindu dengan sosok ayahnya yang dulu, namun lagi-lagi tak banyak yang bisa charies kecil lakukan ia juga bahkan tak berani bertanya pada ayahnya, yang pada akhirnya lagi-lagi charies harus hidup mandiri bersama neneknya.
Di usianya yang beranjak remaja tujuh belas tahun. Neneknya meninggal dunia karna usia tua, dengan berat hati charies memilih untuk tinggal sendirian di rumah ayahnya, ia tak ingin merepoti saudara-saudaranya lagi, apalagi hidup menumpang itu tidaklah enak banyak problemanya, akhirnya charies melanjutkan hidupnya seorang diri ia mulai menata rumahnya dan pergi sekolah seperti biasanya, soal uang saku ia tak risau ada untungnya juga punya ayah yang gila kerja sehingga sebulan sekali ayahnya akan mengirimkan nya uang sebesar dua juta rupiah.
Menjelang usia delapan belas tahun charies tak lagi mendapatkan uang kiriman dari ayahnya, jangankan uang kabar pun tak kunjung ia terima, jika biasanya ayahnya selalu mengirim pesan atau menelponnya selama satu jam, atau mengirimkan baju-baju dan makanan untuknya, kini telah raib tak berjejak.. charies mulai khawatir puluhan bahkan ratusan panggilan telpon darinya tak pernah menerima jawaban, pesan-pesan pun tak kunjung di baca.
Charies menunggu hingga dua minggu lamanya namun tak kunjung ia mendapatkan kabar, meskipun selalu bepikiran posistif tentang kesibukan ayahnya charies tak yakin bisa berpikir positif kali ini, ia nekat datang ke kantor ayahnya namun orang-orang kantor berkata sudah lebih dari setahun ayah charies tak datang berkerja dan mereka pun tak tau menahu soal keberadaan ayahnya.
Charies menangis sejadi-jadinya, bahkan tak hanya nomor ayahnya yang tidak aktif, nomor om tante nya pun tidak ada yang bisa di hubungi sama sekali, saat itu charies putus asa.. ia tak tahu akan bisa menemukan ayahnya atau tidak, dia tak berani lapor polisi karna ia tak punya bukti yang akurat tentang hilangnya ayahnya.
Di titik terendahnya charies berpikir untuk menyerah saja, ia sudah harus memikirkan cara untuk menghidupi dirinya sendiri, sekarang ia sudah tak punya sosok yang bisa di andalkan lagi, kini charies benar-benar sendirian, ia berjuang seorang diri dirinya bahkan harus terbiasa sekolah sembari bekerja.. charies tak bisa putus sekolah sekarang karna ia sudah di semester terakhir yang artinya ia hanya tinggal menunggu ujian dan kelulusan sayang sekali jika ia harus putus sekolah disaat seperti ini.
Charies berhasil membiayai hidupnya hingga kelulusan sekolah, ia bahkan bisa tampil cantik di acara kelulusan berkat uang yang ia kumpulkan dari beberapa pekerjaan paruh waktunya, soal mencari uang mungkin ia mewarisi bakat dari ayahnya.., Disaat semua orang bergembira dengan kelulusan mereka tidak dengan charies ia hanya termenung seorang diri.
Charies hanya terdiam di dalam rumahnya malam itu, tak ada sesuatu yang menarik bahkan tak ada lauk untuk makan, uang gajihnya sudah habis untuk menyewa baju keacara sekolah dan sisanya di bayarkan untuk listrik dan air di rumah, beruntung seorang tetangga di sebelah rumahnya datang dan mengajak charies untuk makan malam bersama di rumahnya, ia sudah lama melihat charies selalu sendirian ia merasa iba pada charies.. beruntung charies tak menolak tawaran itu.
Bu Elna namanya, seorang janda tanpa anak yang sudah lama di tinggal suaminya meninggal, awalnya ia tak begitu mau untuk mengurusi kehidupan charies karna ia merasa hidupnya saja sudah tidak menguntungkan untuk dirinya sendiri, namun entah sejak kapan elna selalu terpikir tentang charies kecil dan bahkan terkelibat di benaknya untuk mengangkat charies sebagai anak agar ia tak kesepian dirumah, setelah bertahun-tahun mencoba untuk cuek pada akhirnya ia pun luluh dan menunaikan niatnya.
Charies dan elna makan malam bersama di rumah elna sembari menonton siaran televisi, saat itu siaran televisi menunjukan sebuah film tentang seorang agen wanita atau detektif wanita yang berhasil menyelesaikan banyak kasus di dunia, seketika charies terinspirasi untuk menjadi detektif wanita juga.
Seminggu setelah makan malam bersama akhirnya elna menunaikan niatnya dan menjadikan charies sebagai anak angkatnya, charies sangat beruntung memiliki ibu angkat seperti elna ia bahkan tak perlu bekerja terlalu berat dan elna juga selalu mendukung apapun yang charies inginkan dan begitu pun sebaliknya elna juga beruntung memiliki anak angkat seperti charies ia sekarang tidak lagi kesepian dan ia sudah memiliki tujuan hidup.
Beberapa tahun berlalu, setelah perjuangan yang panjang dan setelah menjalani kursus pelatihan detektif kini charies sudah berhasil menggapai impiannya sebagai detektif swasta, ia bahkan sudah berhasil memecahkan puluhan kasus bahkan juga kasusnya sendiri, lewat cctv terakhir di kantor ayahnya dan sekitar kantor akhirnya ia tau apa yang terjadi.
Ternyata beberapa tahun yang lalu, ayahnya charies jatuh sakit karna ia kerja terlalu keras, ia di larikan ke rumah sakit terdekat dari kantor, saat di rumah sakit ia bertemu dengan perawat yang mirip dengan mendiang istrinya, namanya Stina vaniza ia jatuh cinta padanya.. ayah charies sempat di rawat berhari-hari bahkan berbulan-bulan di rumah sakit.. namun ia enggan untuk memberitahu charies soal kondisinya entah apa alasannya.
Setelah keluar dari rumah sakit ia akhirnya menikah dengan perawat itu, tapi lagi-lagi ia tak memberitahu charies sama sekali, ayahnya charies nampak bahagia hidup dengan perawat Stina.. mungkin juga tidak ternyata sesuatu yang lebih mengejutkan terjadi dari sosok perawat Stina.. mungkin wajahnya perawakannya charies mengakui jika wanita itu mirip dengan mendiang ibunya tapi tidak dengan sifatnya, rupa-rupanya stina tak lebih dari wanita gila harta yang hanya memanfaatkan ayahnya saja.
Dari hasil hack cctv di rumah stina, charies berhasil menemukan jika stina nekat memasukan racun ke kopi ayahnya demi menguasai harta milik mendiang ayahnya, sehingga begitu mendiang ayah charies meninggal secara tragis.. lalu ia mengambil alih seluruh harta ayah charies, namun satu hal yang tidak pernah stina tau ayah charies masih menyimpan banyak harta tersembunyi yang di simpannya untuk charies, harta itu terletak di toko tempat penjualan bunga ibunya yang kini sudah tidak terpakai itu di kubur di suatu tempat.
Hati charies merasa amat sangat pedih menerima kenyataan itu, namun alih-alih membawanya ke ranah hukum charies memilih jalannya sendiri, kini ia sudah berada di kediaman stina dari jauh charies mengamati kehidupan stina yang tampak bahagia dengan anak dan suami barunya, charies tersenyum amat lebar.
"Nampaknya kau bahagia Nyonya stina, [menghela nafas] Akan kupastikan hidupmu jauh lebih bahagia setelah ini.." batin charies.
"Selamat menikmati hidupmu nyonya stina yang terhormat.." batinnya lagi charies tersenyum sinis kearah stina dan ia pun berlalu dari tempat itu namun tiba-tiba ledakan terjadi begitu saja dan keluarga stina yang tak sempat melarikan diri ikut terlalap oleh ledakan itu, sementara charies sedang mengandarai mobilnya menjauh dari sana sembari tersenyum lebar dimatanya sudah terpasang kacamata hitam yang membuat pesonanya bertambah.
Lalu bagaimana dengan Elna?, Tentu saja charies masih tinggal dengan elna di setiap minggunya ia akan menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke mall membeli baju atau sekedar makan-makan bersama ibu angkat tercintanya itu.. meskipun sebenarnya charies tidak terlalu menyukai kegiatan itu namun demi ibu sambung tercintanya charies rela menyamar menjadi gadis manis yang menuruti semua keinginan ibunya.
#2 Daisyla Efverlin [ Mafia Girl ]
Di sudut lain kota "Bratavia", Sebuah bar yang cukup terkenal di kota ini, "The blackblood" menjadi bar yang ramai di kunjung oleh penjahat-pejahat kelas atas, Salah satunya adalah Daisyla ketua mafia terkejam di kota ini, siapa yang tidak tau tentang "bloody sword" kelompok mafia yang mendapat rekor pembuat pertumpahan darah terbesar di kota ini.
Ya jangan heran kelompok ini memang di ketuai oleh seorang wanita meskipun begitu tak banyak yang tau seberapa mengerikannya ketua mafia ini.
Daisyla Efverlin gadis manis yang tinggal dengan keluar kecilnya di kota "Bratavia", mungkin daisy kecil tidak seberuntung teman-teman seumurannya, ia tidak berasal dari keluarga kaya namun cukup untuk memenuhi kehidupannya, ayahnya adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan di kota ini, sementara ibunya ia tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga.
Gajih ayahnya tidak begitu besar hanya cukup untuk makan dan sekolah, lalu agar bisa memenuhi kebutuhan lainnya mau tidak mau ibu daisy harus mengambil pekerjaan dari rumah-rumah tetangga seperti menjahitkan seragam atau baju yang robek, lalu mengambil baju-baju tetangga untuk di cuci dan terkadang dia juga membuat berbagai rupa kue untuk di titipkan di warung.
Tak jarang juga daisy kecil sering kali berinisiatif untuk membantu ibunya, seperti mengambilkan baju tetangga dari pintu ke pintu, atau menitipkan kue-kue ibunya di warung, daisy kecil rela kehilangan waktu mainnya hanya untuk membantu ibunya berkerja,
daisy ingin ibunya bisa menabung untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak di kemudian hari agar ketika hari itu datang ibunya tak harus capek-capek lagi untuk berkerja, lalu dengan ayah.. iya selalu disiplin berangkat pagi pulang sore, dan seperti biasa sebelum berangkat kerja ia selalu meminta istrinya untuk menyiapkan satu wadah besar roti untuk di bawa dan di jualnya di kantor, agar ia juga bisa membantu istri menambah tabungan.
Meskipun kehidupan daisy jauh dari kata mewah namun keluarga kecil mereka tetap bahagia, bisa di bilang keluarga cemara apapun keadaannya tetap bahagia, sampai suatu ketika daisy jatuh sakit, panas badannya tidak kunjung turun setelah di kompres, setelah di bawa kerumah sakit timbulah sebuah kabar buruk dokter memvonis jika salah satu ginjal daisy tidak lagi berfungsi sehingga mengharuskan daisy untuk menjalani transplantasi ginjal yang bisa memakan biaya tiga ratus juta lebih.
Usianya baru beranjak lima belas tahun saat itu daisy yang malang di usia semuda itu ia harus menjalani cuci darah berkali-kali, lalu soal biaya hal itu menjadi ujian terberat bagi keluarga daisy bagaimana tidak tiga ratus juta adalah jumlah yang sangat besar untuk mereka, setelah kalang kabut mencari pinjaman kesana kemari akhirnya ayah daiys berhasil menemukan pinjaman dari seseorang yang di rekomendasikan oleh teman kantornya, Mr. Erlangga namanya.
Ayah daisy sangat bersyukur bisa mendapatkan uang untuk transplantasi ginjal daisy.. meskipun itu hanya akan memperpanjang lebih sedikit umur daisy ayah dan ibu daisy tetap bersyukur bila daisy masih bisa tumbuh di pelukan mereka hingga daisy dewasa, setelah pencarian yang cukup pelik akhirnya daisy menemukan pendonor yang tepat untuk ginjalnya.
Operasi pencangkokan ginjal berjalan empat sampai lima jam lamanya, ayah dan ibu daisy menunggu di luar ruangan dengan cemas, mereka terus saja berjalan kesana kemari seperti setrikaan yang sedang di gosokan pada pakaian, waktu berlalu begitu saja, syukurnya daisyla berhasil menjalani operasi itu, kini daisyla hanya tinggal menunggu waktu pemulihan dalam beberapa hari.
Setelah mengalami serangkaian bedah yang mengerikan kini daisyla bisa hidup seperti biasa, namun bedanya kini ibu daisy tak mengizinkan nya untuk melakukan sesuatu hingga lelah termasuk membantu ibunya bekerja, kini keseharian daisy kecil hanya belajar dan sekolah, waktu berlalu dengan cepat keluarga daisy kembali hidup ceria seperti biasanya.
Namun malapetaka kembali terjadi, belum genap sebulan Mr Erlangga datang dan meminta uang yang di pinjam ayah daisyla untuk segera di bayar hari ini juga, ayah daisyla yang terkejut langsung berlutut dan memohon untuk di beri waktu kembali, tidak mungkin untuk mencari uang sebesar tiga ratus juta hanya dalam sehari, ayah daisyla memohon dan memohon hingga akhirnya hati Mr. Erlangga itu sedikit luluh dengan permohonan ayah daisyla.
Ia memberikan waktu satu tahun untuk di lunasi hutangnya dengan catatan ia juga akan memberi bunga pada hutang ayahnya daisyla dan semenjak hari itu setiap bulannya bunganya terus bertampah sebanyak lima ratus ribu perbulan, hingga hutang ayah daisyla semakin bertambah banyak menjadi tiga ratus enam juta rupiah, namun hingga setahun berlalu hutang ayah daisyla masih belum mampu terbayar.
Ayah daisyla terus saja bekerja membanting tulang hingga ia jatuh sakit, namun uang yang terkumpul hanya baru genap dua puluh empat juta rupiah itu pun harus terpotong untuk biaya rumah sakit dan obat dirinya, ayah daisyla menangis dalam keputuasaan ia tak ingin terus-menerus membawa istri dan putrinya hidup susah bersama dengannya.
Tak mau istri dan putrinya terlibat, ayah daisyla berencana mengirim istri dan putrinya untuk pindah ke kampung halamannya agar kelak mereka berdua tidak terlibat dalam hutang ini dan terus hidup aman, tidak perduli jika ia harus kehilangan nyawa yang penting anak istrinya selamat.
Namun malang tak dapat di tolak mujur tak dapat di raih, tiba-tiba saja terdengar suara yang familiar di luar ruangan rumah sakit sedang berbincang dengan seorang perawat, ayah daisyla yakin betul jika itu adalah suara Mr. Erlangga, dia langsung memerintahkan anak dan putrinya itu untuk segera bersembunyi pertama-tama daisyla langsung di sembunyikan di bawah kasur dengan di tutupi oleh selimut yang menjuntai ke bawah, daisy harus bersembunyi sembari menyembunyikan amplop berisi uang tabungan ayahnya di dalam bajunya sementara istrinya bersembunyi di kamar mandi.
"Bagaimana keadaan mu Darmawan?" Sahutnya dengan penuh tekanan di akhir kata.
"Apa uang untukku sudah kau siapkan, ingat darmawan aku sudah memberimu waktu selama setahun.. aku tidak mau menunggu lagi, jadi pastikan uangnya sudah siap.." sahutnya yang lagi-lagi penuh penakanan di akhir, tubuhnya kini mendekat kearah darmawan yang sedang duduk di kasur dan tatapan matanya sangat tajam, sekejap lalu memalingkan wajahnya membelakangi darmawan.
Darmawan hanya bisa terdiam dan menelan ludahnya dengan susah payah saat itu, bahkan juga wajahnya sudah memucat sangan memucat, serupa dengannya istrinya yang sedang bersembunyi di kamar mandi langsung memucat wajahnya dan tubuhnya bergetar hebat.
"Maa maaf, saya.., uang.." sahut darmawan tergagap
"Jangan bertele-tele darmawan.. katakan yang jelas!!" Sahut Mr erlangga dengan marah, ia langsung menarik kerah baju darmawan dan kembali menatapnya tajam.
"Ma- maaf uangnya be-belum ada" sahutnya kembali terbata
"Apa!!, Kurang ajar.. kamu mau mati ya darmawan" bentaknya lagi dengan marah
"Maaf.. saya, uangnya saya pakai buat berobat saja janji besok akan saya cicil" sahut darmawan dengan takut.
"ANJINGGG!!, Saya gak perduli bayar hutangmu sekarang atau.. SAYA AKAN BUNUH KAMU HARI INI!!" Sahut mr erlangga lagi.
"A- ampun.. tolong jangan" sahut darmawan.
Istri darmawan yang mendengar pembicaraan itu langsung syok setengah mati, ia berjalan mundur dengan tubuh bergetar hebat hingga tak sadar membuat gayung gak berada di atas bak terjatuh dan menimbulkan suara lantang, lantas erlangga yang mendengar itu langsung menjadi kaget begitupun dengan anak buahnya yang sedari tadi diam di tempat.
Ia juga langsung memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa kamar mandi, sementara darmawan dengan panik mencoba menghalangi orang-orang itu sembari mengatakan tidak ada orang di kamar mandi, namun mereka seperti tak perduli langsung mendobrak pintu kamar mandi dan langsung menangkap istri darmawan dan menyeretnya ke depan mr erlangga.
"Wah wahhh.. siapa ini cukup manis juga" sahut darmawan sembari mengelus dagu istri darmawan.
"Lepas.. lepaskan saya" sahut ibu daiysla memberontak.
"Tolong lepaskan istri saya jangan libatkan dia, dia tidak tau apa-apa.." sahut darmawan mempanik
"Istrimu ya.." sahut mr erlangga melirik kearah darmawan lalu berbalik kearah istri darmawan.
"[Tertawa sinis] Kurasa dia cukup menguntung, Bawa dia dan dadani dia lalu jual dia pada lelaki-lelaki kaya di bar jual dengan harga mahalll.." sahut mr erlangga sementara para anak buah langsung menjalankan perintahnya.
"Jangann.. lepasin saya... lepasin.." teriak ibu daisyla dengan memberontak.
"Jangannn... Jangan istri saya.. bunuh saja saya jangan libatkan istri saya.." rintih darmawan sembari menangis mencoba menghampiri istrinya hingga infusnya terlepas, namun ia tak menghiraukan sakitnya.
"Membunuhmu.. [Tawa Kejam] Membunuhmu tidak akan memberikan ku keuntungan apa-apa darmawann.." sahutnya sembari tertawa kejam
"Dengar darmawan.., Saat ini istrimu ku pinjam dulu untuk menghasilkan uang.. nanti kalau kau sudah membayar hutangmu baru akan ku kembalikan istrimu padamu.." sahut mr erlangga sembari menunjuk kearah dada darmawan
"Tolong jangann..." Rintih darmawan menangis.
"Bawaaa.." teriak mr erlangga sembari meninggalkan ruangan sementara darmawan yang sudah lemas tak bisa mengejar, sementara itu daisyla kecil yang mendengar semua itu dari kolong kasur sudah berkeringat derasss, ia pun nekat keluar kasur untuk mengejar ibunya, darmawan yang melihat putrinya keluar langsung memeluk putrinya dan membekap mulutnya agar tak keluar suara ia sudah gagal melindungi istrinya ia juga tak ingin putrinya di tangkap.
Mr darmawan dan para anak buahnya sudah mulai tak terlihat, darmawan langsung terduduk lemas di lantai begitu pun dengan daisyla dalam tangisnya ia berusaha bangkit dan memencet tombol darurat di samping kasur karna ia mengerti ayahnya dan juga dirinya butuh di tolong, lalu setelahnya ia langsung terjatuh dan terkulai lemas di lantai karna syok berat.
Malam itu daiysla yang sudah di beri obat untuk mereda syok beratnya langsung tertidur lelap di pelukan ayahnya dalam keadaan mata yang sama-sama sembab, mereka tertidur dalam suasana hati yang sangat buruk.
Seminggu berlalu kini darmawan sudah keluar dari rumah sakit, setelah menitipkan anaknya di rumah tetangga ia langsung pergi menuju bar-bar terdekat untuk menjemput istrinya ia tak mau istrinya lama-lama menderita, ia berencana untuk menjemput istrinya lalu kabur bersama-sama ketempat yang jauh.
Rencana sudah matang koper sudah di siapkan di dalam mobilnya, ia langsung berangkat mengelilingi kota bratavia tak butuh waktu lama ia langsung menemukan keberadaan istrinya di sebuah bar ternama "The blackblood", istrinya terlihat terkulai lemas setelah melanyani beberapa pria hidung belang di bar ini, beruntung saat itu tidak sedang ada pengawasan.
Darmawan langsung menghampiri istrinya sembari menangis berkali-kali ia meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan ia juga memeluk istrinya erat, istrinya hanya terdiam dengan tatapan kosong, setetes air mata mengalir di pipinya dengan lemas ia berkata kepada suaminya.
"Pergilah.. selamatkan putri kecil kita" sahutnya dengan air mata yang mengalir deras.
"[Menggelengkan kepala] Kita harus pergi bersama, kita rawat anak kita sama-sama" sahit darmawan menangis.
Istrinya hanya mengelengkan kepalanya nafasnya mulai tercekat, dengan berat hati ia kembali menggelekang kepalanya.
"Jangan pikirkan aku.. [ Nafas tercekat], pergilah.. pergilah bersama putri kita, pergilah yang jauh.. rawat putri kita hingga dewasa.. [terisak].. aku akan terus bersama kalian aku akan ada diatas sana.." sahutnya dengan lemah sementara darmawan hanya menangis dan menggelengkan kepalanya.
"Pergilah.." sahutnya lagi
"Tapi--" sahut darmawan terpotong
"Sekarang!!" Teriaknya sembari menangis darmawan yang mendengar itu merasa tersentak, dengan air mata yang mengalir di pipinya ia pun mengecup kening istrinya dan berlari pergi dari sana, ia mengendarai mobilnya dengan mengebut sembari terus menangis, di sebelahnya ada putri kecilnya yang baru di jemput dan mereka pun langsung melaju pergi meninggalkan kota tersebut.
Sementara dengan istrinya setelah puas menangis ia langsung bangkit sesaat dan meraih tas nya yang berada di samping kasur, rupa-rupanya ia mengambil sebilah pisau yang dia sembunyikan di dalam tasnya itu lalu ia pun kembali terkapar di kasur dengan lemas, matanya menyala menatap kearah pisau lalu.. zrattt.. ❇️
Tak lama anak buah mr erlangga yang di tugaskan untuk mengawasi istri darmawan itu datang dengan membawa dua pelanggan baru mereka baru saja sampai di pintu kamar itu dan hendak membukanya, disaat pintu terbuka mereka semua langsung terkejut dengan wajah memucat, anak buah mr erlangga langsung menelpon mr erlangga untuk memberitahukan soal kondisi saat ini.
Call...
"Mr gawattt.." sahutnya
📱 Gawattt.. gawatt kenapa?, perempuan itu kabur atau kenapa!?
"Lebih dari itu mr, perempuan itu istrinya darmawan sudah M*ti.. Sepertinya dia b*nu* d*ri.." sahutnya dengan panik
📱Apaa!!, Kurang ajar!!..
📱Argghhh.. darmawan.. iya ini pasti ada hubungannya dengan si anjing itu.. cepat cari dia sebelum dia kabur, masalah di bar biar saya yang urus..
"Baik mr.." sahutnya lalu berlari pergi, entah bagaimana ceritanya anak buah mr erlangga berhasil menemukan mobil milik darmawan di terus mengebut untuk menyalip mobil darmawan namun darmawan juga tidak tinggal diam ia langsung banting setir untuk menghindar naas ia malah menabrak pohon dan meninggal di tempat namun sebelum meninggal ia masih sempat melindungi jidat putrinya dengan tangan kiri agar tidak terluka.
Daisyla berhasil selamat ia menangis di samping ayahnya, disisi lain anak buah mr erlangga kembali menelpon bos nya itu untuk memberitahu kondisi sekitar, lalu ia pun menghampiri mobil itu melihat seorang gadis kecil menangis lalu ia langsung menarik kasar gadis itu untuk masuk kedalam mobil dan membawanya ke bar.
Mr erlangga yang marah langsung menghampiri daisyla kecil yang sedang menangis, ia malah emosi karna menurutnya daisyla masih terlalu kecil untuk di jual dan ia juga sudah kehilangan sumber uang, di saat mr erlangga sedang marah di sisi lain ada seorang bos mafia "bloody sword" yang melihat semua kejadian itu hanya tersenyum, baginya itu sudah biasa terjadi.
Namun pandangannya tak berhenti fokus melihat kearah gadis kecil itu, ada perasaan kasihan pada gadis itu dia terlaku kecil untuk terlibat dengan masalah orang dewasa, akhirnya ia pun menghampiri orang-orang itu dan langsung membeli gadis itu dengan harga lima ratus juta rupiah kepada mr erlangga.
Mr Erlangga yang gila harta itu langsung menyetujui permintaan ketua mafia ini dan langsung memberikan daisyla untuk di jual, daisyla sangat ketakutan pada awalnya namun ia tak bisa melakukan apa-apa, sementara ketua mafia itu hanya tersenyum tak apalah lagi pula ia mandul tak bisa punya keturunan, gadis itu bisa untuk di jadikan penerusnya.
Maka disinilah daisyla berada kini ia sudah mengantikan ayah angkatnya untuk menjadi ketua mafia, ia jauh lebih kejam dari ayah angkatnya namun ia hanya akan membantai orang-orang dewasa, dan jangan lupakan soal mr erlangga ia masih menyusun rencana untuk balas dendam ia ingin membalas dengan cara yang terbaik atau bisa di bilang menyiksanya secara perlahan, bahkan saat ia datang ke makam mendiang ayah dan ibunya ia berjanji akan segera membalaskan dendamnya.
Daisyla segera meminum segelas wine yang sedari tadi berada di tangannya dan tak lama ia langsung berlalu dari bar tersebut bersama para anak buahnya.
3. Emerlyna jylen
Emerlyna jylen, tak banyak yang bisa di ceritakan tentangnya, usianya kini baru beranjak sembilan belas tahun.. masih labil-labilnya.. namun siapa yang tau dia malah menjadi ketua geng motor di usainya yang masih muda, "Demon fire" namanya, mari kita lihat kilas balik tentang bagaimana emerlyna bisa menjadi ketua geng motor.
Dahulu emerlyna adalah gadis yang sangat manis, dia sangat cantik dan juga anggun, kehidupannya bisa terbilang sangat mewah di sebuah mansion.., dirinya sudah mirip seperti seorang putri di kerajaan dongengg.. hidup yang sempurna dan bahagia semestinya.
Sejak emerlyna kecil kedua orang tuanya tidak pernah akur, ayah dan ibunya tidak lagi saling mencintai dan lebih banyak bertengkar ketika dirumah, entah apa yang membuat pertengkaran itu terjadi namun setahu emerlyna semua itu terjadi setelah ibu emerlyna tertangkap basah berjalan dengan pria lain semenjak itu kehidupan nya tidak lagi menyenangkan.
Ayah dan ibu menjadi berubah mereka seperti lupa bahwa ada emerlyna kecil diantara mereka, setiap harinya hanya tau kerja-kerja dan kerja tidak sedikit pun mereka memperhatikan emerlyna, sehingga emerlyna kecil merasa sangat kesepian sehingga ia terus membuat masalah hanya untuk menarik perhatian kedua orang tuanya.
Yang di inginkan emerlyna kecil hanyalah di perhatikan oleh orang tuanya semestinya anak-anak kecil pada umumnya, tidak tahu harus bagaimana yang di pikiran emerlyna hanyalah untuk terus membuat onar di sekolah, seperti tidur saat ujian, melawan guru atau membully murid itu di lakukannya semata-mata untuk membuat kedua orang tuanya terahlihkan kepadanya.
Meski hanya akan mendapatkan amarah dari kedua orang tuanya emerylna tidak masalah setidaknya ia bisa merasakan di perhatikan oleh kedua orangtuanya, namun siapa sangka orang tuanya tidak hanya tidak memarahinya saja tapi mengacam akan mengirim emerlyna ke panti asuhan jika dirinya tidak patuh kepada kedua orangtuanya, mereka meminta emerlyna untuk tak membuat masalah dan bersikap dewasa juga harus bisa mengerti kondisi kedua orang tuanya.
Hancur sudah hati emerlyna, tak hanya merasa tak di sayangi ia juga merasa di buang oleh ayah dan bundanya, mengerti katanya jika dirinya harus mengerti kondisi orang tuanya lalu siapa yang harus mengerti dirinya yang harus kesepian dan tinggal sendirian di mansion sebesar itu, yang harus menangis sendirian ketika sedang sakit, dan bahkan harus menahan malu ketika harus mengambil rapot bersama pembantu..
Mereka bilang emerly egois.. lantas sebenarnya siapa yang egois disini seorang anak yang merindukan kasih sayang orang tuanya atau orang tua yang tega meninggalkan anaknya sendiri hanya karna masalah pribadi apa pantas seorang ibu meninggalkan anaknya karna selingkuhan apa pantas seorang ayah meninggalkan anaknya karna patah hati, apa orang tua pantas di mengerti dan anaknya tidak.
Perasaan marah dan kecewa membuncah di hatinya, ia sudah tak tahan lagi dengan semua yang terjadi pada hidupnya, hari itu tanpa memperdulikan apapun ia pergi dari sekolah saat pelajaran baru akan di mulai, ia tak perduli dengan amarah guru yang mengajar ia terus saja berjalan tanpa henti, ia kembali ke rumah yang sepi dan dingin itu sekedar untuk membereskan semua pakaiannya dan lalu pergi meninggalkan rumah itu untuk selamanya.
Ia berjalan seorang diri di tengah teriknya matahari, air matanya terus berjatuhan membasahi kedua pipinya yang chubby, ia berjalan terus tanpa henti dan tanpa tujuan, di tengah pelarian dirinya tiba-tiba seorang pengendara motor melaju kencang dan merampas tas dan seisinya yang berisi uang dan ponselnya.
Ia terjatuh dan tak berdaya di jalanan, ia tak berpikir untuk mengejar ataupun berteriak tenaganya sudah habis untuk merasakan patah hati bahkan tak hanya di buang orang tuanya ia juga harus mengalami kecopetan hidup yang penuh kesialan, setelah cukup lama menangis ia kembali berjalan dengan tas koper yang tersisa ia sudah pasrah dan tak tau harus bagaimana, terkelibat di kepalanya untuk mengakhiri hidupnya saja saat ini.
Emerly terus berjalan dengan air mata yang kian deras, pegal kakinya tak ia hiraukan, tak terasa ia telah melewati jalan sepi, sepiii sekali bahkan tak terlihat satu manusia pun disana sepertinya emerly sudah tersesat, hari sudah mulai gelap emerly melirik kesana kemari, bola matanya menatap liar kearah sekitarnya, cemas, takut dan gelisah bercampur menjadi satu ia menelan salivanya sesaat, setelah menghela nafas ia pun kembali berjalan dengan langkah cepat.
Namun yang tak terduga sekumpulan lelaki brandalan mencegahnya begitu saja di tengah jalan yang sepi ini, dan dari balik kumpulan berandalan itu keluarlah dua orang gadis sebayanya yang tak lain dan tak bukan adalah korban bullyan-nya dahulu, dan bahkan orang-orang yang merampas tasnya juga ada diantara mereka, kedua gadis itu tersenyum sadis kearah emerlyna.
"Hello emeryln.. kaget ya" sahut salah seorang gadis berambut pendek bondol yang di akhiri dengan tawa jahatnya, lalu di sampingnya tersenyum puas seorang gadis berambut panjang berkepang dua dan berkacamata kuda.
"Lo ngapain jalan sendirian.. lo gak takut di jahatin orang gitu, di rampok gitu misalnya.. upss [menutup mulutnya] emang udah kerampokan ya.. " Lanjut gadis berambut pendek itu yang kembali tertawa jahat.
"Emerlyn emerlyn.. ck ck ck, lo gak sangka kan bakal ketemu kita disini" sahut si gadis berkepang dua, gadis itu berjalan perlahan menghampiri emerlyna yang perlahan juga berjalan mundur, saat sudah dekat ia langsung menepuk bahu emerlyna dengan cukup keras, membuka kacamatanya dan menatap emerly dengan tajam.
"Lo ingat lo udah bikin gue dan clara menderita, lo potong rambut clara sampe bondol lo masukin kepala gue ke bak mandi sekolah sampe gue hampir mati.. INGETTT!!" Teriak gadis itu.
"[Tersenyum sadis] Lo tenang aja emerlyn lo gak usah minta maaf karna disini gak cuma gue dan clara aja yang akan menderita tapi kali ini lo juga akan menderita" lanjut gadis itu sambil tertawa setan, sementara emerlyna hanya menangis dan menggelengkan kepalanya.
"Gue punya sesuatu yang bagus buat lo [tersenyum jahat], guysss.. gue punya hadiah buat kalian hari ini gadis sialan ini jadi milik kalian so lakuin aja apa yang mau kalian lakuin gue jamin aman.." lanjutnya sambil tertawa.
"Enjoy the party.." lanjutnya dengan memelankan suara dan kembali tersenyum.
"Enjoy the party guysss..." Teriak gadis berambut pendek itu, semua lelaki itu pun langsung menghampiri emerly dan memegangi kedua tangan emerlyn kiri dan kanan.
"Lepasss... ANJINGG.. JANGAN GANGGU GUE PERGI.. LEPASS.." Teriak emerlyn ketakutan.
"Jangan teriak!!, disini gak ada siapapun yang akan nolongin lo dan bahkan enggak dengan orang tua lo.. inget emerly lo itu udah di buanggg... gak ada yang menginginkan lo.." lanjut gadis berkepang dua itu sementara emerlyn hanya menggelengkan kepala dan terus memberontak kearah mereka.
"[Tertawa sadis].. emerly emerly untung aja kita buntutin lo pas lo cabut dari sekolah jadi kita bisa bikin rencana balas dendam ini ke elo.. selamat menikmati penderitaan lo.." sahut gadis berambut bondol itu
"Gak lepasin.., dasar sialan kalian pantes ngedapatin itu semua kalian gak sesuci itu ya, memperbudak teman satu geng kalian sediri ANJENGGGG!!!" Teriak emerlyn
"Diemm!!, itu bukan urusan lo, bungkam mulut dia gue gak mau denger apapun dari mulut kotor dia!!" Teriak cewek rambut bondol.
Salah satu dari pria itu langsung mengangguk dan melepaskan kain yang di ikat di kepalanya untuk menutup mulut emerylna, setelah itu mereka langsung menutup mulut emerlyna dan membantingnya ketembok dengan kasar namun di saat pria-pria brandalan itu akan melakukan sesuatu tiba-tiba terdengar suara motor-motor besar mengebut melewati daerah tersebut.
Mereka terlihat seperti geng motor berandalan yang kebut-kebutan dengan motor-motor mereka, salah satu dari pemotor itu merasa terganggu melirik kearah keramaian itu dan berhenti sesaat yang langsung di ikuti oleh seluruh anggotanya, lalu tanpa aba-aba pemotor itu langsung berbelok dan mengebut kearah emerlyna yang membuat pria-pria di sekitar emerlyn langsung menjauh berhamburan sementara emerlyn langsung rubuh ke tanah, matanya mengenggelap dan ia mulai tak sadarkan diri.
Sementara para pemotor itu langsung turun dari kendaraan mereka dan menyerang mereka semua, lalu dengan kedua gadis itu langsung lalu kocar kacir, rupa-rupanya tempat itu ada kawasan mereka tidak jauh dari situ ada bestcamp mereka, jelas saja mereka tidak suka ada yang berbuat keributan disana.
Emerlyn mulai membuka kedua kelopak matanya, kini ia sudah berada di bestcamp para geng motor tersebut, ia langsung di beri minuman rasa-rasa oleh salah seorang wanita di geng tersebut.
"Sorry disini gak ada air putih.. adanya air keras lo masih bocil minum ini aja" kata wanita itu emerlyn langsung mengambil minuman itu dengan perlahan dan melirik kearah sekitar sejenak.
"Lo lagi di markas gue, kenalin gue Giordano marhamka dan cewek itu joan, yang itu freya, itu deon, itu alexis, yang Michael dan yang itu king.. kita semua geng motor yang nyemalatin lo tadi kalo lo?" Sahut gio seperti mengabsen yang diabsen seperti murid angkat tangan lalu tersenyum.
"E-emerly, Emerlyna jylen" sahut emerlyn.
"Lo oke kan?" Tanya gio lagi
"[Angguk kepala] thanks" sahut emerlyn sambil tersenyum.
"[Tersenyum] btw lo kenal sama orang-orang sialan tadi, kalau boleh tau kenapa mereka bisa kayak gitu.." sahut gio lagi dengan nada sedikit mengintimidasi, sementara emerlyna hanya menghela nafas sejenak, ia menengguk minuman rasa-rasa itu sebelum menjawab pertanyaan.
"Dua orang cewek dari.. mereka itu.., korban bully gue.." sahutnya dengan ragu, yang lalu menandapatkan tatap keterkejutan dan senyum aneh dari para anggota geng lain termasuk gio
"Seriosly.." sahut gio sembari melirik gadis itu dari atas ke bawah.
"I.. yaa.. jadi mereka mau bales dendam sama gue.." lanjut emerlyna kembali dengan sedikit ragu ada sedikit rasa takut di hatinya melihat para anggota geng motor itu.
"Woow.. gue kira lu gadis yang manis ternyata cukup mengejutkan juga ya.." sahut gio dengan terkejut
"Iya tadinya.." sahut emerlyna
Malam ia itu emerlyn bermalam di markas para geng motor itu yang kini ia tau bahwa nama geng mereka adalah "Demon fire", ia juga banyak mendengar banyak sisi kelam dari geng motor itu yang dimana geng motor itu juga terbentuk karna masing-masing anggotanya punya kisah yang serupa dengan emerlyna.
Setelah menceritakan sedikit banyak tentang emerlyn kepada para anggota geng, akhirnya para anggota geng sepakat untuk menampung emerlyna di geng mereka, dengan kata lain emerlyna berhenti sekolah dan bergabung menjadi anak berandalan bersama "Demon fire" meski begitu emerlyn terlihat sangat bahagia disini bersama keluarga barunya.
Mereka mengajari emerlyn berbagai macam hal, seperti mengajari cara mengendarai sepeda motor, mengajarinya minum alkohol yang terkadang itu di tentang oleh gio, bagi sang ketua emerlyn masih terlalu kecil untuk masuk dunia orang dewasa, bukan berarti gio melarang ia hanya sedikit membatasi saja setidaknya sampai emerlyna berusia dua puluh tahun baru boleh..
Tapi namanya emerlyn bebal ia tetap saja mencuri-curi untuk minum, tapi tetap saja ketahuan oleh gio dan ia hanya boleh minum sedikit dan larangan ketat untuknya agar tidak merokok kali ini bukan hanya sang ketua yang melarang tapi juga selurung anggota menurut mereka emerlyn tidak boleh terlalu rusak seperti mereka.
Bagi mereka emerlyn sudah seperti adik mereka sendiri makanya emerlyn di jaga betul-betul oleh mereka, tak lupa yang paling penting mereka juga mengajari emerlyn bela diri karna mereka tau mereja tidak akan selalu ada dua puluh empat jam bersama emerlyn setidaknya kalau terjadi masalah pada emerlyna ia bisa tau cara menjaga dirinya.
Kini penampilan emerlyna berubah drastis dari yang awalnya gadis manis berubah menjadi gadis urakan yang selalu memakai celana levis, jaket berwarna hitam, dan juga tindik di mana-mana ya terkhusus di bawah bibir dan telinga tak hanya itu kini ia juga selalu ikut balap liar di malam hari bersama para kakak-kakaknya itu bahkan bisa di bilang dia adalah ratunya balapan dan belum ada yang bisa mengalahkan dirinya.
Terkadang mereka berpesta di klub malam setelah mendapat uang hasil balap liar, terkadang juga mereka akan touring ketempat-tempat yang mereka mau lalu soal makan ya kadang-kadang mereka malak orang-orang di sekitar jalan atau pasar paling besar mereka bisa dapat uang sampai lima ratus ribu itu pun dari hasil memalak dua sampai tiga orang lalu hasilnya akan di belikan untuk makan.
Sementara emerylna tidak semua orang di perbolehkan untuk dia palak oleh para kakak-kakaknya itu dia hanya boleh memalak penjual dan para perempuan saja di boleh lebih dari itu karna di khawatirkan emerlyn akan terluka, untuk minum pun terkadang masih mereka batas tidak boleh lebih dari dua sloki karna mereka tidak mau emerlyna jadi rusak tak berbentuk seperti mereka yang seperti yang sudah kita ketahui emerlyn sudah seperti adik bungsu mereka.
Soal orang tua emerlyn sudah tidak perduli lagi dengan mereka, ia tidak mau kembali lagi pada orang tuanya meski terkadang gio dan para anggota lain juga sering kali membujuk emerlyn untuk pulang dan berbaikan dengan orang tuanya, meskipun nanti emerlyn kembali bersama orang tuanya pintu rumah dan bestcamp mereka selalu terbuka untuk emerlyn tapi emerlyn sudah terlanjur betah bersama mereka jadi tidak mau pulang.
Hari itu seperti biasa mereka akan bersiap-siap untuk balapan liar, di rumah petak kecil emerlyn yang tinggal bersama joan, freya dan Alexis sedang bersiap-siap untuk berangkat, tak lupa mereka mengenakan setalah jaket kulit hitam dan celana levis lalu pergi mengendarai motornya masing-masing.
Suasana pertandingan sedang memanas lantaran hasil pertandingan selalu seri diantara "Demon fire" dan musuh bebuyutannya "The Slaughterers" ya mereka memang sudah sejak lama bermusuhan para anggota sebrang tidak suka dengan kemunculan geng gio yang dianggap sebagai geng anak yang di buang orang tua, tak hanya itu mereka juga merasa gio dan geng nya sudah merebut daerah kekuasaan mereka.
Yang di karna kan orang-orang yang mereka palak tidak mau memberikan uangnya kepada mereka karna sudah di bayarkan pada "Demon Fire", hal itu tentu menjadi api diantara kedua geng tersebut, harus tak seperti biasanya "The slaughterers" selalu kalah dari mereka kini hasilnya hampir selalu imbang dan diakhiri dengan geng mereka yang selalu menang telak.
Sebenarnya hari ini emerlyn juga akan bertanding melawan ketua geng "The slaughterers" yaitu vero di karnakan vero penasaran dengan ratu balapan yang tak terkalahkan namun mencium dari gelagatnya seperti ada yang tak beres itu pula yang di rasakan oleh gio sang ketua.
Hari ini ia melarang emerlyn untuk bertanding karna mencium sesuatu yang tak beres mau tak mau ia sendiri yang akan mengantikan emerlyn, benar saja saat pertandingan motor gio oleng dan terlincir jatuh tertinggal jauh dari vero sementara vero hanya tersenyum puas.
Rupa-rupanya Vero dan geng nya melakukan kecurangan dengan menaburkan paku di sepanjang lintasan sebelah kanan yang akan sulit terlihat jika malam hari beruntung mata jeli gio melihat paku bertebar jadi dia langsung banting stir di awal pertandingan berlaju, saat itu emerlyn yang tersurut emosi langsung menghantam vero yang baru sampai di depan garis fisnish hingga jatuh terjunngkal.
Ternyata paku-paku itu tersorot oleh lampu motor gio yang membuat para anggotanya sadar sekilas ada sesuatu yang tak beres, melihat ketua geng nya di gebukin emerlyn tentu saja anggota lain langsung ikut menyerang, lantas freya pun langsung berteriak meminta emerlyn untuk fokus pada gio saja dan membawanya ke rumah sakit sementara sisanya biar mereka yang urus.
Beruntung gio hanya mengalami memar-memar saja jadi dia hanya perlu istirahat, bestcamp riuh saat ini membicarakan tetang peristiwa semalam dan tentang emerlyn yang dengan beraninya melanyangkan tinjunya kepada vero ketua geng sebelah dirasa hanya emerlyn satu-satu perempuan yang berani menghajar vero si rival mereka itu ya biasanya hanya gio sajalah yang berani menghadapi vero dan semalam sungguh tidak di duga-duga.
Setelah puas memuji-muji emerlyn mereka pun segera berganti topik, gio berkata jika "Demon Fire" butuh sosok pemimpin baru untuk kehidupan kedepannya nanti, karna ia merasa sudah terlalu lama memimpin geng motor mereka sudah saat nya dia berhenti apalagi dengan kondisi dia yang terluka seperti, sebenarnya bukan poin gio sudah berumur dua puluh sembilan tahun lebih hampir kepala tiga dia takut di usianya yang sudah cukup tua ini tidak bisa lagi memimpin geng mereka dengan benar.
Apalagi dengan kejadian semalam dia rasa "Demon fire" butuh pemimpin yang baru yang lebih singgap darinya, beberapa anak "Demon fire" sempat mengajukan diri mulai dari Michael hingga alexis namun pandangan gio malah tertuju pada emerlyna adik barunya itu, sontak semua tatapan pun tertuju kepada dirinya.
"Enggak gak.., gue lebih setuju kalau emerlyn yang mimpin, setelah kejadian semalam gue pikir emerlyn cukup oke juga buat jadi ketua geng kita.. gue percaya sama dia dan kemampuan dia cukup bagus untuk nge-back up geng kita, tenang aja meskipun gue gak mimpin lagi tapi gue bakal tetap nge-back up dari belakang, gimana?" Jelas gio yang langsung di setujui oleh teman-temannya yang lain, mereka semua kompak menjawab oke.
"[Bingung] gue" tunjuk emerlyn pada dirinya sendiri, ia berpikir sedikit lebih lama.
"[Tersenyum] Oke baiklah gue siap mengantikan bang gio untuk mimpin geng kita, dan gue janji gue akan jaga geng ini sebaik mungkin karna "Demon fire" bukan hanya sekedar geng tapi juga hidup gue.." sahut emerylna sambil tersenyum lebar yang lain pun ikut serta tersenyum.
Mereka pun langsung melakukan tos dengan menyatukan tangan mereka yang mengepal dan berseru "Demon fire selalu menyala selalu jaya, Meledakk..", Setelah melakukan tos mereka mereka pun menjalani hidup mereka seperti biasanya.
BERSAMBUNG..
Komentar
Posting Komentar