🌹 STORY'KU: WOMEN'S HELL BAGIAN 4
[Senin, 17 Februari 2025].
[Cerita ini hanyalah fiksi belaka, murni hasil imajinasi dan halu penulis, bila ada kesamaan tempat dan waktu atau karakter itu murni kebetulan saja]
~03.SEBUAH RAHASIA~
Sebuah mobil limousine hitam berhenti tepat di depan mansion, dengan segera para pengawal berbaju hitam berkumpul dan berbaris menyambut kedatangan mobil tersebut, dari dalam mobil turun si supir untuk membukakan pintu mobil tersebut.
Daisyla turun dengan anggun dari mobil tersebut lalu berjalan melewati para pengawal yang menyambutnya, mereka membungkuk dan memberi hormat kepada daisyla.
"Selamat datang nona--"
Sahut para pengawal serempak sementara ia hanya mengangguk saja lalu melanjutkan jalan dengan wajah datar, namun belum sempat berjalan jauh ia sudah di hadang oleh salah satu pengawal seperti akan ada hal penting.
"Selamat datang kembali di rumah nona, maaf jika saya lancang tapi saya di perintah oleh Tuan. Damarindra untuk menjemput nona dan membawa nona keruangan tuan nona."
Daisyla mendeklik malas mendengar perkataan pengawal tersebut, ingin sekali ia menolak permintaan itu mentah-mentah namun apa boleh buat jika sudah perintah ayah daisyla pasti menurut dengan malas daisyla pun mengangguk kearah pengawal mengisyaratkan untuk pergi sekarang.
..........
[Ruangan Kerja ayah angkat daisyla].
Ruang kerja dengan interior yang cukup menyeramkan khas mafia, disinilah ayah angkat daisyla berada, Tn. Damarindra jaya putra seseorang yang telah membeli daisyla dari seorang mafia beberapa tahun silam telah benar-benar menjadi ayah angkat daisyla bahkan hubungan kedua sangat erat bagaikan anak dan ayah kandung.
Saat ini Tn. Damar tengah asik bermain kartu domino bersama seorang kaki kanan kepercayaan nya yang hingga saat ini masih setia mengikutinya kendati ia sudah bukan lagi ketua mafia sebab posisi nya sudah di ganti oleh putri sematawayang nya itu, Zayn namanya bisa di bilang dia masih cukup muda usianya baru memasuk empat puluh empat tahun dan masih melajang.
Bisa di bilang zayn itu anak yang cerdas dan berbakat, ia cepat belajar tak heran dia sudah menjadi kaki kanan di usianya yang masih remaja dan ya dia masih setia hingga saat ini, peluh di dahi zayn mengalir begitu deras sudah dua puluh lima menit waktu berlalu namun belum juga ada tanda-tanda kemenangan saat melawan tuannya itu, zayn memanglah ahli dalam semua permainan judi apalagi domino namun ia bukanlah tandingan yang tepat untuk tuannya itu.
Zayn hanya terkekeh mendapati dirinya kembali kalah setelah dua puluh lima kali bermain, ia mengusap kasar keringat di dahinya lalu ia pun mengelengkan kepalanya sembari menepuk tangan memuji tuannya.
"Ampun tuan saya bukan tandingan yang tepat untuk tuan.. saya menyerah anda benar-benar cerdas tuan." Puji zayn pada tuanya.
"[Tertawa] Tentu saja harus, Kalau enggak darimana saya bisa dapetin semua ini kan." Sahut tuan damarindra memuji dirinya sendiri, yang kemudian di balas oleh zayn dengan anggukan kepala tak lupa ia juga ikut tertawa
"[Berdeham]."
Daisyla sudah bersandar dengan manis tepat di depan pintu sembari bersedekap tangan, dehaman nya membuat kedua pria di hadapannya langsung terfokus kepada dirinya hanya dalam sepersekian detik.
"Hai." Sahut daisyla sembari melambaikan tangan.
"Ah, ini dia anakku! kemarilah ayah sudah menunggumu dari tadi" sahut damarindra sembari tersenyum dan merentangkan kedua tangannya.
Daiysla tersenyum dan berjalan menuju ayah angkatnya itu, setelah cipika-cipiki ia memeluk sang ayah sesaat sebelum akhirnya duduk tepat di sebelah zayn, sementara zayn hanya tersenyum saja menikmati momen romantis ayah dan anak itu, segera ia membuka sebotol wine dan menuangkan nya pada gelas, lalu ia memberikan nya pada daisyla juga ayahnya.
Daisyla langsung menghirup dalam-dalam aroma raspberry yang sudah selama ini ia rindukan, ia melakukan tos gelas terlebih dahulu bersama sang ayah sebelum menenggak wine itu dengan dalam satu kali tengak.
"Gimana kabarmu di perjara?." Sahut damarindra
"Gak ada yang spesial ya hanya reuni kecil-kecilan dengan teman lama, selebihnya biasa saja." sahut daisyla sembari mengangkat bahu nya sebelum ia kembali meminta wine pada zayn.
"[Mengangguk], Jangan minum terlalu banyak daisyla ingat ginjal kamu masa expired nya setahun lagi." sahut damarindra sembari menahan botol wine tepat sebelum wine itu tumpah kegelas daisyla.
"Aku tau tak perlu di ingatkan ayah, aku bisa menjaga diri." balas daisyla
"Baiklah ayah percaya." Sahut damarindra
"Sebaiknya kamu belajar mengontrol emosi mu daisy jangan terlalu banyak membuat onar ingat pada misi utama mu." Sahut damarindra
"[Mengangguk] Aku hanya sedikit frustasi ayah, anak buah ku itu perkerjaan tidak ada yang becus mencari informasi saja gagal, aku tersulut emosi dan tanpa sengaja merusak meja bar juga memukul seorang tamu.. ah baiklah sepertinya aku harus fokus." Sahut daisyla sembari memegang kening sebelah kiri.
"Kamu terlalu ambis untuk balas dendam sayang, jangan terburu-buru susun semuanya dengan rapih ayah pasti akan membantu mu.." sahut damarindra yang mendapat anggukan kepala dari daisyla.
"Ah ya! ayah punya sesuatu untukmu" sahutnya sembari melirik kearah zayn, zayn yang sudah menangkap maksudnya langsung memberikan semua map berisi informasi pada daisyla, "Buka lah-" lanjutnya lagi.
Dengan perlahan daisyla membuka map tersebut dan ia pun mulai membaca isi map tersebut lembar perlembar mulai ia buka, jelas map itu berisi sebuah fakta mengejutkan tentang Mr. Erlangga se sosok pria yang teramat di benci oleh daisyla.
Dalam lembaran tersebut tertera sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa Mr. Erlangga adalah seorang putra dari Mafia yang paling di takuti dan di benci di negri nusantara beberapa tahun silam, Mr. Elardio Santosa yang akhir-akhir ini di kabarkan tertangkap dan di penjara karna pada akhirnya semua kasus yang di sembunyikannya dengan rapih terkuak juga oleh seorang detektif muda.
Pada lembar-lembar berikutnya juga terdapat pernyataan yang menyatakan bahwa Mr. Elardio Santosa memiliki lima orang anak yang di sembunyikan keberadaannnya serta indentitasnya salah satunya adalah Mr. Erlangga.., Mr. Erlangga sendiri adalah putra sulung dari Mr. Elardio santosa sementara sisanya belum di ketahui, namun hingga di masa tuanya Mr. Elardio santosa harus mati mengenaskan di balik jeruji besi.
"Da- dari mana semua informasi ini?" Sahut daisyla dengan bingung.
"Izin nona, sudah beberapa minggu belakangan ini saya menyelinap masuk kedalam penjara demi mendapatkan informasi ini, saya memaksa Elardio santosa untuk membuka mulut mengenai mr erlangga dari sanalah saya mendapatkan semua informasi ini." Jelas zayn.
"Tapi-- sayangnya tidak banyak informasi yang bisa saya dapatkan karna penjagaan disana terlalu ketat jadi saya tidak leluasa bergerak dan juga karna pada akhirnya elardio santosa di eksekusi mati--" jelasnya lagi.
"[Mengangguk].. Jangan-jangan ini ada hubunganya sama agen detektif itu.." Gumamnya.
"Kenapa daisy?" Sahut tuan damar.
"[Menggelengkan kepala] Enggak ayah aku cuma lagi berpikir, hari kantor kepolisian lagi chaos.. agen mereka di kejar sama entitas gak di kenal, apa mungkin ini perbuatan Mr. erlangga ya?" Sahut daisyla
"Kenapa kamu berpikir begitu?." Sahut tuan damar.
"Entahlah ayah, tapi sepengetahuan ku agen yang di incar itu bukan agen sembarangan, kasus yang dia selesaikan juga bukan kasus main-main, kasus-kasus yang gak pernah terungkap itu bisa di selesai dengan waktu singkat oleh agen itu.. dan setahuku juga sebelum pengejaran itu agen itu baru aja nyeselain satu kasus lama juga.. jadi bisa aja kan?" Sahut daisyla dengan sedikit ragu.
"Jadi maksudnya agen itu yang masukin Elardio kepenjara dan bikin Mr. Erlangga dendam?, hmm masuk akal sih Mr. Elardio aja udah di eksekusi gak mungkin dia akan diem aja." Sahut zayn.
" Mungkin?, gue nebak-nebak aja sih." Sahut daisy.
"Tapi kalau memang benar kamu harus ajak detektif itu untuk kerja sama, inget daisy musuhnya musuh adalah teman iya kan, dan kamu juga harus ingat lawan kita ini berat kita gak tau dimana keberadaan semua saudara Erlangga apalagi mereka semua juga punya klub mafianya sendiri-sendiri gak mungkin untuk kita jalan sendiri" sahut tuan damar.
"Kalau kita mau habisin ya mau gak mau harus sampai keakar-akarnya, karna mau gak mau cepat atau lambat kita pasti akan berurusan juga sama keluarga mereka yang lain." Sahut tuan damar.
"[Menggangguk]. Ayah kenapa kita gak cari tau lewat istri Mr. Elardio aja?, bukankah itu jauh lebih mudah" sahut daisy.
"[Menggelengkan kepala]. Gak semudah itu nona, masalahnya bukan hanya anak-anaknya aja yang indentitasnya di sembunyikan melainkan para istrinya juga, apalagi setahuku para istrinya itu lebih dari satu" Jelas zayn.
"Itu artinya kita harus cari jalan lain, kita harus cari tau siapa aja orang-orang terdekat mereka selain para istri dan para anak buah mereka maksudku orang yang tau secara langsung isi rumah tersebut" sahut daisyla.
"Izin nona, Setahu saya dulu pernah ada salah seorang pengawal istrinya Elardio yang di pecat tanpa alasan jelas, mungkin kita bisa manfaatkan itu tapi mungkin agak sulit karna saya belum menemukan informasi tentang keberadaan orang itu" sahut zayn.
"Bagus! Kalau gitu kita harus cepat-cepat temukan orang itu dan gimana pun caranya kita harus bisa bikin orang itu mau buka mulut" sahut daisyla yang mendapatkan anggukan dari zayn dan juga ayahnya.
"Kamu yakin mau tetap jalanin balas dendam ini?" Sahut tuan damarindra
"Sangat yakin, kalau Mr. Erlangga masih hidup nanti akan selalu ada daisyla daisyla kecil yang lain, aku gak mau itu semua terjadi ayah" Sahut daisyla
Tuan damarindra mengganguk pelan sembari tertawa, ia juga menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Daisyla kamu hebat, ayah gak nyangka kedatangan kamu bisa merubah segalanya, dulu ayah sama saja seperti mafia-mafia yang lain berbuat jahat dan menindas orang yang tidak bersalah, tapi setelah kamu datang kamu merubah ayah entah sejak kapan ayah tidak lagi melakukan kejahatan seperti itu" sahut tuan damarindra.
"Tapi itu bagus, kadang kala ayah selalu merasa apa ini karna dosa-dosa ayah pada mereka jadi ayah tidak bisa punya keturunan, tapi semenjak kamu datang kamu menyadarkan ayah kalau setiap kejahatan pasti punya karmanya masing-masing.. makasih daisy." lanjutnya sembari tertawa.
"Tidak ayah seharusnya aku yang berterima kasih sama ayah, kalau aja hari itu ayah gak beli aku--" sahut daisyla terpotong.
"Sudahlah daisyla, Aku membawamu karna aku mau, karna aku yakin kau pasti akan membawa kebahagiaan untuk keluarga kecil ku termasuk istri ku dia sangat senang waktu kamu datang" sahut damarindra
"Ah iya buna, aku belum bertemu dia pasti buna marah-marah lagi abis ini [Tertawa], ngomong-ngomong buna dimana yah?" Sahut daisyla sembari terkekeh.
"Ah sudahlah jangan di pikirkan santai aja daisy, buna itu lagi sibuk biasa yoga sambil perawatan buna kan kalau lagi perawatan gak suka di ganggu ganas kaya serigala" sahut damarindra terkekeh begitu pun dengan daisyla.
Semua orang di ruangan itu kembali tertawa dengan hangat, daisyla yang semula duduk santai bersandar pada kursi mulai kembali meraih wine tersebut, namun belum sempat di tuang wine tersebut sudah di ambil oleh ayahnya, daisyla hanya bisa menatap kesal sementara di sebrang ayah angkat nya hanya menggelengkan kepala dengan air muka meledek.
"Ayahh.." sahut daisyla
"Gak!, Ayah udah bilang kan jangan terlalu banyak minum" sahut damarindra
"Ayahh.." sahut daisyla merengek seperti anak kecil.
"Baiklah-baiklah, atauu begini saja" sahut tuan damarindra seraya berpikir, ia melirik pada zayn di samping daisyla.
"Kamu lawan dia dulu main domino kalau menang baru boleh minum" sahutnya kembali dengan lantang.
"Dia (Tunjuk daisyla), baiklah siapa takut" balas daisyla bersemangat.
Akhirnya daisyla bermain domino melawan zayn si kaki kanan ayahnya, mula nya daisyla sangat percaya diri bahwa dia akan menang melawan zayn mungkin di awal-awal memenangkan permainan beberapa kali, namun zayn tetap santai dan mengetakan bahwa itu baru pemanasan, permainan berlanjut ada tanda-tanda bahwa daisyla akan menang namun ternyata salah justru zayn lah yang menang.
"Hah! Gimana bisa" sahut daiysla dengan kening berkerut, namun di lain sisi ayahnya hanya terkekeh melihat daisyla kebingungan.
"Nggak mungkin.., gue yakin banget harus nya gue yang menang tadi.. kok bisa jadi gini?" Sahut daisyla dengan bingung.
"[Terkekeh]. Keyakinan doang gak cukup, nona. Perhitungan juga penting." Sahut zayn.
"Nggak nggak! Sekali lagi" sahut daisyla sembari menatap sini diiring tawa sang ayah yang semakin menggelegar.
Keduanya kembali bermain kartu domino hingga beberapa kali, namun sebanyak apapun mereka bermain tetap hanya zayn lah yang selalu unggul dalam permainan ini, sehingga membuat daisyla frustasi dan berteriak sembari mengacak-ngacak rambutnya.
"Arghhh!, [Menghela nafas] baiklah-baiklah gak minum lagi, bener-bener lo pake ilmu apa sih, kok susah banget ngalahin lo?" Sahut daisyla frustasi.
"[Terkekeh]. Saya gak pake ilmu apa-apa nona cuma nona saja yang kurang terlatih." Sahut zayn yang hanya mendapat tatapan sinis dari daisy
"[Tertawa]. Kamu harus belajar banyak dari dia daisy ku, Ah iya zayn mulai sekarang kamu tidak perlu lagi jadi kaki kanan ku ya, maksudku mulai sekarang kau dampingi anak ku jadi kaki kanannya, kau tau sendiri dia ini masih sedikit labil dia butuh orang-orang sepertimu." Sahut damarindra
"Lalu ayah??, bagaimana?" Sahut daisyla.
"Jangan khawatir daisyla, ayah ini sudah veteran, veteran mah kuat !!" Sahut damarindra membangkan diri.
"Ayah.. serius lah!" Sahut daisy dengan agak kesal.
"(Terkekeh) Iya-iya, orang ayah masih banyak kamu tenang aja.. nanti ayah cari orang yang bisa gantiin dia.. udah sana istirahat ganti baju.." sahut ayah yang diangguki kepala oleh daisyla, lalu daisy pun berlalu begitu saja.
Sudah sedari tadi daisyla berdiam diri di kamarnya namun masih juga ia bisa beristirahat, ia terus saja mondar-mandir ke kiri dan ke kanan seperti setrikaan, tidak bisa tenang sedikit pun, sepertinya ada yang sedang ia pikirkan sedari tadi.
Semakin gelisah akhirnya ia berjalan menuju komputernya, ia pun duduk dan mulai menyalakan komputernya itu jarinya beradu dengan keyboard, setelah beberapa menit berlalu akhirnya ia menemukan apa yang dia cari lalu ia pun mulai tersenyum dengan lebar, tak lupa ia juga mencetak selembaran informasi yang baru dia dapat, daisyla kembali tersenyum lebar sembari menjentikan jarinya ke arah kertas dan menggerakan kursinya ke kanan dan ke kiri.
Bersambung..
Komentar
Posting Komentar